Hasil Penelitian:
Herba Untuk Membuat Jamu
- Jenis Jamu yang Dijual
Penjualan jenis dan
jumlah jamu gendong
sangat bervariasi untuk setiap penjaja. Hal tersebut tergantung pada kebiasaan
yang mereka pelajari dari pengalaman tentang jamu apa yang diminati serta
pesanan yang diminta oleh pelanggan. Setiap hari jumlah dan jenis jamu yang
dijajakan tidak selalu sama, tergantung kebiasaan dan kebutuhan konsumen.
Setelah dilakukan pendataan, diperoleh informasi bahwa jenis jamu yang dijual
oleh responden dalam penelitian ini ada delapan, yaitu beras kencur, cabe puyang, kudu
laos, kunci suruh, uyup-uyup/gepyokan, kunir asam, pahitan, dan sinom.
Dari data yang
diperoleh, ternyata hampir semua penjual jamu menyediakan seluruh jenis jamu ini
meskipun jumlah yang dibawa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Masing-masing jenis jamu disajikan untuk diminum tunggal atau dicampur satu
jenis jamu dengan jenis yang lain. Beberapa di antara responden, selain
menyediakan jamu gendong juga menyediakan jamu serbuk atau pil hasil produksi
industri jamu. Jamu tersebut diminum dengan cara diseduh air panas, terkadang
dicampur jeruk nipis, madu, kuning telor, dan selanjutnya minum jamu sinom atau
kunir asam sebagai penyegar rasa
.
.
- Khasiat, Bahan Baku, dan cara Pengolahan
Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk
maksud menjaga kesehatan. Orang membeli jamu gendong seringkali karena
kebiasaan mengkonsumsi sebagai minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari.
Namun demikian, dicoba digali kepada penjual dan pembuat jamu tentang khasiat yang
dapat diperoleh dengan minum jamu gendong. Di samping itu, ditanyakan pula
tentang bahan baku yang digunakan serta cara pembuatan/pengolahan.
Jamu Beras Kencur
Jamu beras kencur
dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu yang dapat menghilangkan
pegal-pegal pada tubuh. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan
terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu
payah. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu beras kencur dapat
merangsang nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh menjadi lebih
sehat.
Dalam pembuatan jamu
beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan, namun terdapat
dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan
ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya
tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa
dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang
jahe, biji kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar, kunir, jeruk nipis, dan
buah pala. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan
seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan.
Cara pengolahan pada
umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai dingin, kemudian
disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan, selanjutnya ditumbuk
sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk
menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur,
diperas, dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus
bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air matang yang sudah tersedia,
diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.
Jamu Kunir Asam
Jamu Kunir asam
dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau
seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau
dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk
menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi
dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini baik dikonsumsi
oleh ibu yang sedang hamil muda dan dapat menyuburkan kandungan. Ada pula
penjual jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.
Penggunaan bahan baku
jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat. Perbedaan
terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama buah
asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur dengan
sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah jeruk
nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali
mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan pada
umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih
dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan
ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris
tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai
mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula (atau pemanis buatan)
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh
dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang
sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam
botol-botol dan siap untuk dijajakan.
Jamu Sinom
Manfaat, bahan
penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda dengan jamu
kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom. Bahkan,
beberapa penjual tidak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu
kunir asam dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan
gula secukupnya.
Jamu Cabe Puyang
Jamucabe puyang
dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya,
untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh,
terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk
menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas
dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu
yang sedang hamil tua.
Bahan dasar jamu cabe
puyang adalah cabe jamu dan puyang. Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe
puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang
ditambahkan antara lain temu ireng, temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari,
kunir, merica, kedawung, keningar, buah asam, dan kunci. Sebagai pemanis
digunakan gula merah dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga
mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan pada
umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan
dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan
sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu. Seluruh bahan ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang
yang sudah tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian
dimasukkan ke dalam botol-botol.
Jamu Pahitan
Jamu pahitan
dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban
yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk
gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk
'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan
kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan pusing.
Khusus untuk jamu
pahitan, ternyata tidak semua pembuat jamu mampu meracik sendiri
bahan-bahannya. Enam orang mengatakan membeli racikan jamu pahitan dan pada
umumnya dibeli di tempat asalnya, yaitu dari peracik jamu di Solo. Bahan baku
dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi,
ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan
bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut, doro
putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain seperti adas dan
atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan).
Pembuatan jamu pahitan
adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan menjadi
tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang
terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil
akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan,
tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit,
konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar seperti
sinom atau kunir asam.
Jamu Kunci Suruh
Jamu kunci suruh
dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor
albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita
(vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan
dapat menguatkan gigi.
Bahan baku jamu ini
sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya selalu
ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-bahan
lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat
seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian
ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu
legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir, gula merah,
dan dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan pada
umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus sampai
mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan
ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris
tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang
yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai
diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi. Ramuan selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.
Jamu Kudu Laos
Menurut sebagian besar
penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan darah.
Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah,
menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan,
melancarkan haid, dan menyegarkan badan. Bahan baku jamu kudu laos adalah buah
mengkudu masak ditambah rimpang laos dan biasanya ditambahkan buah asam masak
(asam kawak). Sedangkan bahan tambahan lain yang ditemukan dalam penelitian ini
adalah merica, bawang putih, kedawung, jeruk nipis, bahkan ada yang menambahkan
tape singkong. Sebagai pemanis digunakan gula merah dan gula putih, ditambahkan
sedikit garam.
Cara pengolahan pada
umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama air direbus
sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu
kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin.
Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera
(dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk
dijajakan.
Jamu
Uyup-uyup/Gepyokan
Jamu uyup-uyup atau
gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu
pada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa
ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik
pada ibu maupun anak dan 'mendinginkan' perut.
Bahan baku jamu
uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu
menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos,
kunir, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada umumnya tidak
jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas,
selanjutnya empon-empon dirajang (diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan
ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air
matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula (atau pemanis buatan)
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.
Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Departemen
Kesehatan RI